EMBARAN.CO – Ketua DPD HKTI Provinsi Banten Ir Asep Jatnika Sutrisno, M.M, usai menggelar Musyawarah Daerah (Musda) Provinsi Banten di Ruang Rapat Bola Sundul Gedung Usaha Bersama Pemkab Tangerang Banten, mengaku sudah menyusun rencana strategis untuk memajukan HKTI Provinsi Banten.

Yang pertama kata dia, yakni secepatnya melakukan rapat kerja daerah (Rakerda) dengan seluruh jajaran pengurus DPD HKTI Provinsi Banten untuk membahas program kerja baik jangka pendek maupun jangka panjang nya.

“Secepatnya saya akan melakukan rapat kerja daerah (Rakerda) dengan seluruh jajaran pengurus DPD HKTI Provinsi Banten,” ungkap Asep Jatnika Sutrisno kepada wartawan usai Musda,” Sabtu (4/1/2025).

Asep mengaku akan bersungguh sungguh dalam memajukan HKTI guna memperjuangkan kepentingan petani di wilayah Provinsi Banten dengan beberapa program unggulan.

Menggali potensi pertanian dalam mewujudkan swasembada pangan di Provinsi Banten.

“Program unggulan yakni tanaman pangan, bagaimana meningkatkan produksi tanaman pangan, baik dari sisi Intensifikasi maupun Ekstensifikasi dan tentunya bersinergi, berkolaborasi atau bermitra dengan pemerintah,” ungkap Asep Jatnika.

Program yang kedua kata dia, bagaimana meningkatkan pertanian multikultur yaitu sistem pertanian yang memanfaatkan sebidang lahan untuk menanam beberapa jenis tanaman.

“Ini potensi besar di Provinsi Banten, dimana luas lahan di Banten cukup luas, ini yang harus kita tingkatkan hasil produksi dan kita menaikan penghasilan para petani sehingga petani menjadi sejahtera,” ujarnya.

Dan yang ketiga program kita adalah bagaimana menggali potensi peternakan mulai dari sisi pembudidayaan ikan, peternakan Kambing, Domba, Sapi maupun unggas.

“Ini potensi besar. Dari 3 program unggulan kita itu, lebih meniti beratkan pada aspek bagaimana kita bisa berkontribusi masuk pada program pemerintah pusat asta cita yaitu posisi kedua yakni swasembada pangan, itu yang kita galakan di HKTI kedepan,” terang Asep.

Diketahui, Provinsi Banten urutan ke 8 ketahanan pangan nasional, kendati begitu lanjut Asep, HKTI kedepan akan meningkatkan swasembada pangan dari posisi ke 8 lumbung pangan, maka ia punya konsep bagaimana Intensifikasi pertanian ditingkatkan yaitu produksi padi yang lebih meningkat lagi.

“Misalnya, kita bisa mengonversi atau menekan pupuk kimia dan memaksimalkan pupuk organik, sehingga dengan produksi 1 hektare 5 ton bisa menjadi 7, misalnya seperti itu. Kemudian Ekstensifikasi, kita akan melihat luas lahan kita, apakah luas tersebut masih bisa dikembangkan lagi atau tidak,” katanya.

Menurut Kadis DPKP Kabupaten Tangerang ini, banyak potensi yang bisa dikembangkan, jadi 2 hal itu yang paling utama yakni Intensifikasi dan Ekstensifikasi didalam proses meningkatkan produksi pangan di Provinsi Banten.

“Dengan serius kontribusi kita, dengan sinergi dengan pemerintah, lumbung pangan dari posisi 8 bisa meningkat,” tandas Asep Jatnika Sutrisno.

Disinggung soal pupuk yang terkadang dinilai sulit dan mahal bagi para petani, Asep akan menekankan pada para petani dengan cara mensosialisasikan dengan menggunakan pupuk organik yang notabene nya lebih murah dari pupuk kimia.

“Lebih memaksimalkan pupuk organik dan meminimalisir penggunaan pupuk kimia, tinggal kita mengadvokasi petani soal tata cara penggunaan pupuk yang benar,” pungkasnya.