TANGERANG – Beberapa wilayah di Indonesia termasuk Provinsi Banten, terancam mengalami kekeringan pada musim kemarau bulan Juni 2024.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, saat menggelar konferensi pers secara daring pada Selasa 28 Mei 2024.
Dalam kesempatan itu Dwikorita menjelaskan, beberapa wilayah tersebut diprediksi mengalami kemarau hingga tiga bulan ke depan. Dimana beberapa daerah dengan curah hujan kurang dari 55 mm per bulan kata dia, memerlukan perhatian khusus untuk mitigasi dampak kekeringan.
Diantaranya adalah Banten, sebagian pulau Sumatera, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku bagian Kepulauan Aru dan Tanimbar serta Papua dan Papua Selatan.
“Kami merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah, untuk mengisi waduk-waduk di daerah yang berpotensi mengalami kondisi kering saat kemarau” kata Dwikorita.
Dwikorita menekankan diperlukannya optimalisasi modifikasi cuaca, dalam menghadapi kerawanan kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Dimana dalam menghadapi ancaman tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), menggelar Rapar Koordinasi yang dipimpin Menko Polhukam Hadi Tjahjanto.
Hadi menjelaskan, pihaknya akan melakukan beberapa langkah melalui teknologi modifikasi cuaca (TMC). Dimana saat ini 6 provinsi menjadi prioritas direncanakan untuk penerapan langkah tersebut.
“Sebelum memasuki puncak musim kemarau, kita akan melakukan penyemaian awan dan menurunkan hujan melalui teknologi modifikasi cuaca (TMC). Dilaporkan ada 6 provinsi prioritas yang sudah direncanakan untuk melakukan TMC, termasuk laporan dari seluruh provinsi yang sudah menjadi target pelaksanaan TMC” ujar Menkopolhukam Hadi Tjahjanto pada rakor tersebut.
Reporter : Adit
Tinggalkan Balasan