EMBARAN.CO – Masyarakat Banten yang ingin mendeklarasikan dengan Gerakan Rakyat Anti Oligarki (GRAO) sebagai bentuk penolakan PIK 2 dihadang sekumpulan warga, Kamis (9/01)

‎Puluhan massa yang hendak bertolak ke Desa Kohod, guna mendeklarasikan diri dan menyampaikan pendapat dimuka umum tiba-tiba dicegat oleh ratusan orang yang mengatasnamakan warga Desa Kramat, kecamatan Pakuhaji, kabupaten Tangerang,

‎Aksi ini sempat membuat kedua belah pihak bersitegang dan memanas. Beruntung anggota gabungan kepolisian dari Polres Metro Tangerang melerai.

‎Salah satu warga Kramat melontarkan kegeramannya lantaran ia mengklaim kubu tersebut terkesan ingin mengadu domba masyarakat demi kepentingan pribadi.

‎” Semakin berjalan pergerakan anda, semakin kami juga bergerak. Kami ingin mengedepankan kondusifitas agar masyarakat desa kami aman, tentram. gara-gara manusia tak bertanggung jawab yang penuh dengan kepentingan mengadu domba masyarakat Utara membawa-bawa masyarakat Banten, membawa-bawa kesultanan demi kepentingan pribadi, ” ujar salah satu orator penolakan deklarasi aksi, di depan kantor Desa Kramat, Selasa (8/01) kemarin.

‎Selain itu, terpantau awak media, warga Kramat beramai ramai menghalau salah satu perwakilan aksi wanita hingga menarik mundur ditengah orasinya. Bahkan alat peraga massa GRAO disita

‎Ditempat terpisah, Ustadz Alfian Tanjung dalam orasinya mengkritisi kegiatan PIK 2 yang dilatarbelakangi kepentingan pribadi bukan masyarakat, bahkan masyarakat telah tertipu muslihat dengan perusahaan yang dipimpin Aguan tersebut,

‎” Dalam pertemuan hari ini kita akan mengatakan bahwa PIK 2 harus dibatalkan dan status PSN harus dicabut. Dan seluruh warga Tangerang jangan mau diadu domba bagaimana mereka menyergap rombongan yang datang ketempat semula, ” tandasnya.

‎Lebih lanjut tokoh nasional itu mengaku bahwa Indonesia lemah terkait kondisi pengamanan negara dengan begitu banyak sertifikat tanah dikuasai asing,

‎” Patut kita sampaikan bahwa keamanan Indonesia sudah sangat lemah, 88 % sertifikasi tanah ditangan mereka (asing-red), ” pungkasnya saat menyampaikan dimobil komando, Rabu (8/01) siang.

IMG 20250109 WA0029

RATUSAN POLISI IKUT TERJUN

‎Sementara itu, 150 (seratus lima puluh) personil gabungan Polres Metro Tangerang Kota terjun mengamankan aksi massa PIK 2

‎Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan, kegiatan kali ini untuk menjaga situasi dan sosialisasi masyarakat untuk jaga ketertiban,

‎” Tentunya alhamdulillah kegiatan kali ini berjalan aman, kami juga memberi pengertian khususnya kedua belah pihak yang pro dan kontrak. Terimakasih kepada masyarakat yang tidak terpancing selama 4 jam sampai selesai, ” ujarnya

‎Selain itu, Zain membantah adanya gesekan antar kubu saat menyampaikan pendapatnya dimuka umum,

‎” Kalau gesekan engga ada, hanya memang semua pihak menyampaikan gagasannya masing-masing, tentunya kami ditengah dan bisa melakukan himbauan tersebut sehingga berjalan dengan lancar, ” lanjutnya, Rabu (8/01)

‎Ia berharap, masyarakat selalu memprioritaskan keamanan di wilayah dan menjaga ketertiban umum dan melarang ada pihak yang dirugikan,

‎” Saya berharap masyarakat menjaga Kamtibmas yang kondusif, ” tutupnya.(Zaybi / end)