TANGERANG – Penetapan Soma Atmaja menjadi Plh Sekda oleh Pj Bupati Tangerang Andy Oni Prihantono mengejutkan banyak pihak salah satunya Aktivis Senior Kabupaten Tangerang Alamsyah.

Alamsyah mengatakan pengumuman Plh Sekda yang dilakukan Andy Oni pada rapat paripurna DPRD Kabupaten Tangerang itu sangat memalukan apalagi diketahui sempat terjadi insiden adu mulut.

“Harusnya saat ditetapkan itu langsung diumumkan kenapa harus menunggu tujuh hari, kami menduga ada sesuatu yang tidak beres di Pemkab Tangerang menjelang Pilkada,” kata Alamsyah, Selasa 16 Juli 2024.

Lebih lanjut Alamsyah mengatakan meski pengangkatan Plh Sekda merupakan kewenangan Pj Bupati tetapi menurut dia masyarakat memiliki hak tau siapa yang menduduki jabatan strategis tersebut.

“Jabatan Plh Sekda saja di politisasi, apalagi dengan jabatan strategis lainnya itu yang membuat saya tidak suka,” ujarnya.

Dikatakan Alamsyah ada yang lebih menarik dari ucapan Pj Bupati Tangerang saat mengumumkan Plh Sekda di rapat paripurna DPRD, disitu kata Alam, Pj Bupati menyebut Soma Atmaja sudah berkantor di ruangan Sekda sejak tujuh hari lalu.

“Sudah berkantor diruangan sekda, itu kan hebat banget tidak ada yang tau diumumkannya kapan ditunjuknya kapan, tau-tau sudah ngisi di ruangan sekda, ngebet banget kayanya jadi Sekda,” ungkapnya.

Dia juga mengatakan, bahwa menurut keterangan yang ia dengar dari rekan rekan media, saat dikonfirmasi ke BKPSDM soal pengunduran diri Maesyal Rasyid masih dalam tahap proses.

“Tapi mengapa penggantinya sudah mengisi ruangan Sekda, itu yang menjadi pertanyaan kita,” ujar Alamsyah.

Sebagai masyarakat Kabupaten Tangerang, Alamsyah berharap, jabatan Plh Sekda maupun jabatan Sekda definitip tidak boleh barbau politik dan harus netral.

“Ini jelas ada kepentingan politik, saya pastikan itu karena setelah tujuh hari di tetapkan kenapa baru diumumkan, kenapa di rahasiakan dan kenapa harus didesak di rapat paripurna,” tutup Alamsyah.